Pusat Perbelanjaan Terlengkap di Pusat Kota Bandung

Kami atas nama management ITC Kebon Kalapa mengucapkan selamat berbelanja dengan harga murah, berkualitas, dan berhadiah di ITC Kebon Kalapa Bandung.
Hormat kami, Management ITC Kebon Kalapa
U. SUGIHONO CHA.
E - mail : itckebonkalapa@gmail.com

Rabu, 26 Januari 2011

Kini Jabar Miliki 10 Outlet Samsat di Mal

Bandung - Sebanyak 10 Outlet Samsat yang tersebar di beberapa mal di Jabar diresmikan serentak oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Kapolda Jabar Irjen Pol Suparni Parto. Secara simbolis launching tersebut dilakukan di Bandung Trade Mal, Jalan Ibrahiem Adji, Kamis (27/1/2011).

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan kehadiran Outlet Samsat sebagai layanan publik ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Terutama bagi yang hendak memperpanjang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

"Masyarakat jadi punya waktu luang membayar pajak kendaraan atau memperpanjang STNK. Selain itu lokasi Outlet Samsat ini berada di mal-mal yang dikunjungi banyak orang. Layanannya pun hanya itungan menit," jelas Heryawan dalam sambutannya.

Kapolda Jabar Irjen Pol Suparni Parto menjelaskan hadirnya Outlet Samsat ini untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus perpanjangan STNK. "Jadi saat jalan-jalan bersama keluarga di mal ini bisa sekalian mengurus perpanjangan pajak kendaraan di Outlet Samsat. Dengan demikian tak perlu lagi datang ke Kantor Samsat," jelasnya.

Kadispenda Jabar Bambang Heryanto mengatakan 10 lokasi outlet Samsat merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan peningkatan fasilitas pelayanan publik.

Kesepuluh tempat Outlet Samsat di Jabar itu yakni:

1. Outlet Samsat Depok Town Square
2. Outlet Samsat ITC Cibinong
3. Outlet Samsat Bogor Trade Mall
4. Outlet Samsat Plaza Pondok Gede Bekasi
5. Outlet Samsat Plaza Metropolitan Cikarang
6. Outlet Samsat Mal Cikampek Karawang
7. Outlet Samsat Grage Mall Cirebon
8. Outlet Samsat ITC Kebon Kalapa Bandung
9. Outlet Samsat Bandung Trade Mall
10. Outlet Samsat Jatinangor Town Square

Sumber: http://bandung.detik.com/read/2011/01/27/121246/1555659/486/kini-jabar-miliki-10-outlet-samsat-di-mal?881104485

Senin, 08 Februari 2010

Hidayat: Bunga Kredit Perbankan RI Termahal di Dunia

Senin, 08/02/2010 17:39 WIB
Jakarta - Menteri Perindustrian MS Hidayat rupanya begitu konsisten berteriak soal suku bunga perbankan nasional yang sangat tinggi. Sejak menjadi Ketua Kadin, Hidayat kerap kali mengeluhkan soal suku bunga perbankan.

Bahkan Hidayat mengatakan biaya bunga perbankan dalam negeri saat ini masuk dalam katagori biaya bunga tertinggi di dunia. Hal inilah yang membuat sektor industri di dalam negeri sulit berdaya saing dengan produk-produk industri asing.

"Problem Indonesia adalah daya saing, yang mestinya dilakukan pembenahan bebarapa tahun lalu. Seperti biaya bunga, konon kita termahal di dunia," tegas Hidayat.

Ia menegaskan masalah biaya bunga yang tinggi ini harus segera dibenahi karena dengan kondisi tersebut, industri lokal tidak akan kompetitif. Padahal di sisi lain industri dalam negeri pun dihantui oleh biaya ekonomi tinggi seperti di pelabuhan dan lain-lain.

Arifin Panigoro Kepincut Industri Kreatif


Masih terkait dengan perbankan, Hidayat menuturkan, di tengah masih sulitnya perbankan nasional melirik industri kreatif. Ternyata sosok Arifin Panigoro, yang merupakan pengusaha kawakan nasional justru tak disangka dan diduga memiliki minat yang besar terhadap industri kecil menengah.

Bos Medco Group itu menurut Hidayat berencana akan bertemu dengan dirinya untuk membicarakan soal pembiayaan kredit IKM khususnya di sektor industri kreatif.

"Saya rencana meninjau ke Bandung ke lokasi distro, saya janjian dengan Arifin Panigoro, yang punya Bank Saudara, untuk membiayai usaha kecil," katanya.

(hen/dnl)

Selasa, 12 Januari 2010

Kredit Usaha Rakyat 2010 Dipercepat


JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai kemudahan diberikan pemerintah untuk memperluas cakupan kredit usaha rakyat (KUR). Mulai tahun 2010, pemilik kartu kredit atau debitor kredit perumahan rakyat pun bisa mendapatkan KUR.

Dengan penambahan jumlah penyalur dari enam bank pada tahun 2009 menjadi 13 bank pada tahun 2010, KUR senilai Rp 20 triliun diharapkan bisa terdistribusi dengan cepat.

”Sekarang yang punya kredit perumahan, kartu kredit, kredit kendaraan roda dua juga bisa mendapatkan KUR. Dengan peningkatan aksesibilitas, daerah terpencil diharapkan akan semakin mudah mendapatkan KUR,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa (12/1/2010), seusai menghadiri penandatanganan adendum II nota kesepahaman penyaluran KUR tahun 2010.

Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan untuk mempercepat penyaluran KUR pada 2010 adalah pertama, menetapkan jaminan pemerintah sebesar Rp 2 triliun per tahun sepanjang periode 2010-2014, yang memungkinkan rasio pembesaran kreditnya (gearing ratio) sebesar Rp 20 triliun per tahun atau 10 kali.

Kedua, menambah bank penyalur KUR dengan melibatkan tambahan 13 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Ketiga, suku bunga KUR mikro (di bawah plafon Rp 5 juta per debitor) diturunkan dari 24 persen menjadi 22 persen.

Keempat, menurunkan suku bunga kredit KUR dengan plafon Rp 5 juta-Rp 500 juta dari 16 persen menjadi 14 persen. Kelima, masa pengembalian kredit diperpanjang dari tiga tahun jadi enam tahun. Keenam, kewajiban sistem informasi debitor ditiadakan untuk KUR skala mikro.

”Dari target Rp 20 triliun itu, sebanyak Rp 14,8 triliun di antaranya akan disalurkan oleh BNI, BRI, BTN, Mandiri, Mandiri Syariah, dan Bukopin. Adapun BPD senilai Rp 3,3 triliun dan sisanya Rp 1,7 triliun oleh bank lainnya,” ungkap Hatta.

Secara terpisah, Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan mengatakan, dengan memudahkan penyaluran KUR pada 2010, peluang bertambahnya kredit bermasalah (NPL) KUR bisa bertambah dari posisi 2009, yakni 5,75 persen.

Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir menegaskan, jangan mempermasalahkan NPL pada KUR karena kredit bermasalah itu terjadi akibat banyaknya pelaku usaha yang baru pertama kali menjalankan bisnisnya. (OIN/FAJ)
Kompas, Rabu, 13 Januari 2010 | 06:53 WIB